Pages

Minggu, 21 November 2010

element of art dalam fotografi

Element Of art Dalam Fotografi
1. Garis
Subuah garis adalah jalan yang diidentifikasi atau diciptakan dari sebuah titik yang bergerak dalam ruang. Ini adalah salah satu dimensi yang dapat bervariasi lebar, arah, dan panjangnya. Garis-garis sering mendefinisikan tepi formulir, garis bisa horizontal,vertikal, diagonal, atau melengkung serta tebal atau tipis.
Fotografer sering kali menggunakan garis pada karya-karya mereka, hal dimaksud untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar.

2. Shape
Komposisi foto yang berisi shape adalah dengan adanya objek yang akan membentuk suatu bentuk abstrak yang diakibatkan karena perbandingan dua keadaan cahaya yang berbeda.

Selasa, 26 Oktober 2010

fotografi

1. Media yang dipakai dalam fotografi konvensional adalah suatu lapisan tipis (film) yang peka terhadap cahaya berupa butiran-butiran halus. Kepekaan terhadap cahaya ini dikategorikan dengan satuan ASA/ISO. Dalam fotografi digital media penerima cahaya ini berwujud sensor. Bedanya, kepekaan (ISO) pada sensor bisa diatur sewaktu – waktu tanpa perlu mengganti sensor.
Istilah eksposur dalam fotografi tidak bisa lepas dari satu faktor utama dalam fotografi itu sendiri yaitu cahaya (light). Dalam teori fotografi eksposur didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang dibolehkan mengenai media film atau sensor. Semakin banyak cahaya yang mengenai film atau sensor maka foto yang dihasilkan akan semakin terang, demikian juga sebaliknya. Bila sebuah foto menjadi terlalu terang, foto tersebut dinamakan over eksposur, sedang foto yang terlalu gelap disebut under eksposur. Untuk mengatur masuknya cahaya ke dalam kamera, terdapat dua komponen utama, yaitu shutter dan aperture.
Shutter

Selasa, 28 September 2010

sejarah perkembangan fotografi



Berbicara tentang sejarah fotografi, amatlah panjang. DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, dijelaskan kira-kira abad ke-5 sebelum masehi, ada orang yang bernama MoTi, berhasil menemukan gejala fotografi. Selanjutnya, seorang berkebnagsaan Arab yang bernama Ibn Al-Haitham juga menemukan seperti itu. Fotografi terus berkembang. Pada tahun 1839 adalah tahun awal fotografi, ketika para ilmuwan menjadi tertarik oleh peranti kuno setengah - ilmiah yang dikenal sebagai kamera obskura. Ini adalah sebuah ruangan kecil, gelap kecuali adanya cahaya yang masuk melalui lensa di dalam sebuah lubang kecil di satu dinding. Orang-orang di dalam ruangan melihat pemandangan dari alam yang disinari matahari di luar, yang diproyeksikan di dinding yang berhadapan. Tetapi santiran ini sebentar saja; sewaktu cahaya di luar mengabur, santiran itu menghilang.Usaha untuk menangkap dan mempertahankan santiran-santiran inilah yang menghasilkan fotografi.
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.